Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2019

Wanita yang dulu bukan siapa-siapa, kini tanpanya aku bukan apa-apa

Menikahimu, hidup bersamamu, serumah bersamamu, makan, makanan masakanmu, jadi ibu dari anak-anakku, Teman cerita dalam penatku, jadi perawat di saat sakitku, penyemangat dikala lelahku, "Wanita yang dulu bukan siapa-siapa, kini tanpanya aku bukan apa-apa,".

SEPERTI YANG LALU

Aku tahu kamu merindukanku. Bukan mauku ingin jauh darimu, yang ku mau juga persis sama seperti apa yang kau mau. Yang perlu kita sama-sama harus tahu, "Saling mencintai bukan berarti harus bersama setiap waktu,". Terkadang ada jarak yang memisahkan ragaku dengan ragamu, hanya sebatas itu. Cintamu dan cintaku masih tetap satu. Percayalah Tuhan lagi merangkai tempat yang indah untuk kita bertemu, seperti perpisahan yang lalu, begitu terasa sangat indah ketika bertemu, kau peluk aku pun aku juga sama, memelukmu. Aku sudah tidak sabar, ingin merasakan indahnya temu, sepeti yang lalu ;ucap rasa pada peraduannya.

SERIGALA BUAS DI GUNUNG BERSALJU

Rembulan adalah kekasihku, memberisinar dimalam hari yang gelap, menjadikanku serigala buas menjadi jinak. Kekasihku adalah istriku, mencintainya adalah hakku dan hidup bersamanya kebahagianku. Senyumnya melebihi keindahaan rembulan purnama, ia adalah segala-galanya bagiku serigala buas di gunung bersalju.

DIK

Dik, sudahlah, berhentilah mencintai yang belum tentu menjadi milikmu. Lebih baik berbenah diri dulu, perbaiki sikap dan perilaku. Dik, perlu kau tahu, jodoh itu persis cerminan dirimu, jika kau baik ia juga baik akan datang dengan cara yang baik. Dik, dengarlah nasehatku, akupun dulu pernah sepertimu, ku tak ingin kau mesasakan sakit persis seprti aku dulu.

TANPAMU, AKU HILANG DIKERAMAIAN

Hening, Sunyi, Bisu, Tanpa suara, Aku masih terdiam, bersama keping-kepingan rindu yang kugenggam. Terdiam bersama kesunyian malam, aku tenggelam, lelap, lelah, gelap, itu yang kurasakan, tanpa dirimu, aku hilang di keramaian.

KAPAN PULANG AKU RINDU

Jauh darimu bukanlah persoalan sederhana. tapi persoalan yang benar-benar aku harus siap untuk menghadapinya. dan benar, seberapa siappun aku selalu kewalahan untuk melelakukannya. Bagaimana mungkin aku bisa, sedangkan bersamamu aku sudah terbiasa. Kapan pulang, ;aku rindu.

GARIS WAKTU

Ini adalah kutipan sebuah novel yang berjudul Garis Waktu yang ditulis oleh Fiersa Besari. Aku merasa tersentuh dengan novel ini karena apa yang diceritakan pada novel ini terjadi juga pada diriku sendiri, maka dari itu aku mencoba mengkutip yang beliau tuliskan didalam novel tersebut yang sama halnya dengan kejadian pada hidupku. Aku selalu berharap kau membaca ini, karena aku mengutip semua ini untuk kutujukan padamu. Bagaimana dengan pertemuan kita yang secara sederhana dan manakala akupun tak pernah menyangka bahwa aku akan menyukaimu dalam diam seperti ini. menunggu waktu yang tepat untuk mengungkapkan. Dan untuk mengungkapan hal tersebut aku membutuhkan keberanian diri. Keberanian diriku tak bisa kudapatkan dengan mudah. Aku begitu menyukaimu. Sampai-sampai aku begitu takut jika aku ungkapkan, aku malah akan kehilanganmu. Mengertilah... Aku mengambil banyak jalan dan resiko untuk bisa mendapatkanmu. Jika tidak terjadi hal seperti kemarin, mana mungkin kau akan menjadi mi...

KATA - KATA INDAH FIERSA BESARI DALAM FIKSI GARIS WAKTU

"Lantas, apakah satu kata Maha Indah yang boleh mengawali semuanya? Bagiku selalu "Ibu"." "Kakimu bisa kau taruh di tempat tertinggi, tapi apakah hatimu bisa kau taruh di tempat terendah?" "Beberapa orang tinggal dalam hidupmu agar kau menghargai kenangan. Beberapa orang tinggal dalam kenangan agar kau menghargai hidupmu." "Coba kau ingat perjuangan kita mencari dermaga yang semestinya melabuhkan kapal kita. Waktu itu kau dan aku kuat menghadang ombak dan badai. Saat ini, kau memilih untuk mendayung ke arah yang berbeda, dan aku memilih untuk mengisi perjalanan kita dengan diam." "Pada akhirnya, jemari akan menemukan genggaman yang tepat, kepala akan menemukan bahu yang tepat, hati akan menemukan rumah yang tepat." "Terima kasih karena telah membuatku tersenyum lebih lebar lagi ketika angin laut menerpa wajahku; membuat jantungku berdebar lebih keras lagi ketika langkahku menyusuri gunung; membuat rinduku pada ...

SINOPSIS GARIS WAKTU

Sinopsis Pada sebuah garis waktu yang merangkak maju, akan ada saatnya kau bertemu dengan satu orang yang mengubah hidupmu untuk selamanya. Pada sebuah garis waktu yang merangkak maju, akan ada saatnya kau terluka dan kehilangan pegangan. Pada sebuah garis waktu yang merangkak maju, akan ada saatnya kau ingin melompat mundur pada titik-titik kenangan tertentu. Maka, ikhlaskan saja kalau begitu. Karena sesungguhnya, yang lebih menyakitkan dari melepaskan sesuatu adalah berpegangan pada sesuatu yang menyakitimu secara perlahan. Review Garis Waktu   merupakan buku kedua karya  Fiersa Besari  yang merangkum beberapa tulisannya pada kurun waktu 2012-2016. Fiersa Besari adalah penulis yang juga aktif sebagai pemain musik, penangkap gerak, dan pegiat alam. Sebelumnya ia pernah merilis album musik berjudul  Konspirasi Alam Semesta pada 2015, yang kemudian dilahirkan kembali dalam bentuk buku pada April 2017 oleh mediakita. Saya mengenal Fiersa lewat tulisan-tuli...

GARIS WAKTU

Judul  :  Garis Waktu Penulis  :  Fiersa Besari Penerbit  :  MediaKita Terbit  :  2016 Berikut adalah kutipan  Fiersa Besari  dari  Buku Garis Waktu  : "Seseorang yang tepat tak selalu datang tepat waktu. Kadang ia datang setelah kau lelah disakiti oleh seseorang yang tidak tahu cara menghargaimu." "Jatuh hati tidak pernah bisa memilih, Tuhan yang memilihkan. Kita hanyalah korban. Kecewa adaah konsekuensi, bahagia adalah bonus." "Pertama kau kenal orangnya, lalu kau kenal sahabatnya, lalu kau kenal keluarganya, lalu kau menjadi bagian dari hidupnya, indah..." "Lagi-lagi imajinasi menertawakanku karena selalu berhasil menemuimu. Sementara realitas? Dalam realitas kita berdua hanyalah dua orang yang berlari. Aku sibuk mengejarmu, kau sibuk menghindariku. Oh, tenang. Aku tidak lelah. Justru, aku menikmati prosesnya." "Tak perlu menyeragamkan diri dengan kebanyakan orang. Tak perlu kekinia...

KUMOHON

Pergi untuk pulang mungkin bisa kutahan. Tapi pergi untuk meninggalkan, kumohan jangan pernah kaulakukan.

TERIMAKASIH

Terimakasih, Terimakasih untuk apa?; ucapmu Terimakasih telah terlahir ke bumi ini,; tanpamu aku sunyi.

AKU BERI SATU KISI-KISI

Aku berisatu kisi-kisi, Mencintai itu bukan memacari, tapi menikahi lalu memacari. Setelah itu bebas mau bagaimana lagi.

KASIAN

Aku yang berjuang mati-matian, tapi malah dia yang mendapatkanmu dengan instan. aduhh kasian; ucap sesal pada peradapan.

HALALKAN ATAU TINGGALKAN

Sudah aku bilang jagan, tapi kau tak menghiraukan, tetap saja kau lakukan. Cinta itu bukan permainan yang dapat kau mainkan sesuka hatimu. Ada perasaan yang berperan, ia yang harus kau jaga dengan benar. Jika sudah seperti ini, kamu juga yang kasian. jadi sekarang dengarkan baik-baik ia; Halalkan atau Tinggalkan.

JADI, JANGAN SEDIH IA SAYANG

Aku beranjak bukan untuk untuk meninggalkan, aku beranjak pergi tak akan aku lupa jalan untuk pulang. Jadi jangan sedih ia sayang.

JANGAN MENEMUIKU JIKA HANYA BERAKHIR RINDU

Terasa masih semalam aku bersamamu, masih teringat jelas dibenakku, kau dan aku duduk dikursi tua diseberang taman yang pertama kali aku lafaskan kata sayang di telinggamu.  Masih terlalu awam untukku, sendiri meratapi kepergianmu. Tanpa kusadari kau memang tidak ada lagi di sampingku. Sudah pernah kubilang padamu bukan, ;jangan menemuiku jika akhirnya berujung rindu. Aku rapuh terhadap rindu; bukankah sudah beberapa kali kujelaskan padamu dulu?

RINDU

Untuk hati yang terlanjur terjebak jarak, aku rindu.

TUNGGU AKU PULANG

Hai kamu, ia kamu yang telah lama terlanjur jauh, Tunggu, aku pulang.

RINDU

Hujan sedang bercerita tentangmu, katanya akhir-akhir ini kamu lebih kelihatan cantik dari yang lalu. Memang ia begitu ? tanya senyum pada peraduannya.

AKU RINDU

Aku rindu saat dialog bersamamu, disaat ragamu masih bisa kusentuh,. Tanganmu masih bisa kugenggam, pun tubuhmu masih bisa kupeluk. Aku rindu dimana aku masih bisa melihat senyummu dengan jelas, masih bisa menatap matama dengan dekat, pun masih bisa membelai rambutmu dengan lembut. Aku rindu; ucap temu pada jarak.

Tak perlu

Tak perlu kata mewah untuk mengungkapkan rindu pada orang tersayang," Jadi "Memilikmu, aku tenang," ucap rasa pada peraduannya.

SETIAP PERTEMUA AKAN BERAKHIR RINDU

Yang perlu kau tahu, setiap pertemuan akan berakhir rindu. Di saat ini kita bertemu, kita habiskan waktu bersama, berdua berjalan di bawah pepohonan rindang, kita nikmati udara pagi yang dinginkan seakan menusuk ketulang. Di saat ini kita bertemu, ku merayumu dengan setangkai bunga mawar, kuhembuskan nafas dengan lafas, "aku mencintaimu," tepat ditelingamu. Di saat ini kita bertemu, selagi ada waktu, aku ingin bersamamu, sebelum rindu. Seperti yang pernah kukatakan dulu, "Kau tahu, Setiap pertemuan akan berakhir rindu,".

RINDU

Rindu, Tidak banyak yang aku tahu tentang rindu, walau ia ngan beranjak pergi dari kehidupanku. . yang kutahu, Rindu membuatku terasa sendiri walaupun dalam keramaian, Aku merasa sepi. . "Rindu kadang begitu, susah untuk dimengerti, apa lagi merindukanmu, aku tidak bisa berkata-kata lagi,".

COBALAH

Dalam diam kusebut namamu, nama yang kian lama menjadi semesta. luas dan terus meluas hingga mulut terus berkata, "Hanya namamu,". . . Kenangan bersamamu, membuat aku rindu. rindu yang menyiksa dikala jarak adalah penyebabnya. . . Sudahlah, aku sudah terbiasa dengan rindu yang menyiksa, terkadang makanpun aku lupa, yang paling parahnya, tidak dapat kujelaskan dengan kata-kata. . . "Cobalah untuk menyukai Rindu, seperti kamu menyukai indahnya Temu," Ucap angin merayuku.

TEMU

TEMU... Aku sering membenci sesuatu yang pada akhirnya justru membahagiakanku. pun Rindu,"Aku tidak suka rindu, rindu membuatku gelisah setiap waktu. Tapi Rindu membuatku paham apa arti TEMU. ;"Begitulah Rindu ia datang membawa empedu, pulang memberi madu," Ungkap angin lalu, sambil berlalu.