Skip to main content

GARIS WAKTU

Judul : Garis Waktu
Penulis Fiersa Besari
Penerbit MediaKita
Terbit 2016

Berikut adalah kutipan Fiersa Besari dari Buku Garis Waktu :

"Seseorang yang tepat tak selalu datang tepat waktu. Kadang ia datang setelah kau lelah disakiti oleh seseorang yang tidak tahu cara menghargaimu."

"Jatuh hati tidak pernah bisa memilih, Tuhan yang memilihkan. Kita hanyalah korban. Kecewa adaah konsekuensi, bahagia adalah bonus."



"Pertama kau kenal orangnya, lalu kau kenal sahabatnya, lalu kau kenal keluarganya, lalu kau menjadi bagian dari hidupnya, indah..."

"Lagi-lagi imajinasi menertawakanku karena selalu berhasil menemuimu. Sementara realitas? Dalam realitas kita berdua hanyalah dua orang yang berlari. Aku sibuk mengejarmu, kau sibuk menghindariku. Oh, tenang. Aku tidak lelah. Justru, aku menikmati prosesnya."

"Tak perlu menyeragamkan diri dengan kebanyakan orang. Tak perlu kekinian (karena yang kekinian akan alay pada waktunya). Tak perlu repot-repot menyamakan diri dengan orang lain. Kau diciptakan untuk menjadi unik. Sudah terlalu banyak orang yang sama seperti kebanyakan orang."

"Lambat laun kusadari, beberapa rindu memang harus sembunyi-sembunyi Bukan untuk disampaikan, hanya untuk dikirimkan lewat doa. Beberapa rasa memang harus dibiarkan menjadi rahasia. Bukan untuk diutarakan, hanya untuk disyukuri keberadaannya."

"Biarlah "Apa kabar?" menjadi pengganti "Aku rindu"; "Jaga dirimu baik-baik"menjadi pengganti "Aku sayang kamu"; Tangannya menjadi pengganti tanganku untuk menuntunmu' Pundaknya menjadi pengganti pundakku untukmu bersandar. Biarlah gemercik gerimis, carik senja, secangkir teh, dan bait lagu menjadi penggantimu."

"Aku tidak mahir mengejar, tapi aku tahu cara menunggumu. Aku tidak mahir berkata-kata, tapi aku tahu cara mendoakanmu. Aku tidak mahir memberi saran, tapi aku tahu cara mendengarkanmu. Aku tidak mahir melawak, tapi aku tahu cara membuatmu bahagia. Aku tidak mahir memimpin, tapi aku tahu cara menuntunmu. Aku tidak mahir untuk rela mati, tapi aku tahu cara hidup denganmu. Aku tidak tahu dimana ujung perjalanan ini, aku tidak bisa menjanjikan apapun. Tapi, selama aku mampu, mimpi-mimpi kita adalah prioritas."

Semoga artikel ini bermanfaat bagi pembaca dan lebih menghargai pasangan masing-masing. Terima kasih.

Comments

Popular posts from this blog

DIK

Dik, sudahlah, berhentilah mencintai yang belum tentu menjadi milikmu. Lebih baik berbenah diri dulu, perbaiki sikap dan perilaku. Dik, perlu kau tahu, jodoh itu persis cerminan dirimu, jika kau baik ia juga baik akan datang dengan cara yang baik. Dik, dengarlah nasehatku, akupun dulu pernah sepertimu, ku tak ingin kau mesasakan sakit persis seprti aku dulu.

GARIS WAKTU

Ini adalah kutipan sebuah novel yang berjudul Garis Waktu yang ditulis oleh Fiersa Besari. Aku merasa tersentuh dengan novel ini karena apa yang diceritakan pada novel ini terjadi juga pada diriku sendiri, maka dari itu aku mencoba mengkutip yang beliau tuliskan didalam novel tersebut yang sama halnya dengan kejadian pada hidupku. Aku selalu berharap kau membaca ini, karena aku mengutip semua ini untuk kutujukan padamu. Bagaimana dengan pertemuan kita yang secara sederhana dan manakala akupun tak pernah menyangka bahwa aku akan menyukaimu dalam diam seperti ini. menunggu waktu yang tepat untuk mengungkapkan. Dan untuk mengungkapan hal tersebut aku membutuhkan keberanian diri. Keberanian diriku tak bisa kudapatkan dengan mudah. Aku begitu menyukaimu. Sampai-sampai aku begitu takut jika aku ungkapkan, aku malah akan kehilanganmu. Mengertilah... Aku mengambil banyak jalan dan resiko untuk bisa mendapatkanmu. Jika tidak terjadi hal seperti kemarin, mana mungkin kau akan menjadi mi...