Dalam diam kusebut namamu,
nama yang kian lama menjadi semesta.
luas dan terus meluas hingga mulut terus berkata, "Hanya namamu,".
.
.
Kenangan bersamamu, membuat aku rindu.
rindu yang menyiksa dikala jarak adalah penyebabnya.
.
.
Sudahlah, aku sudah terbiasa dengan rindu yang menyiksa,
terkadang makanpun aku lupa, yang paling parahnya, tidak dapat
kujelaskan dengan kata-kata.
.
.
"Cobalah untuk menyukai Rindu, seperti kamu menyukai indahnya
Temu," Ucap angin merayuku.
Comments
Post a Comment