Skip to main content

JANGAN MENEMUIKU JIKA HANYA BERAKHIR RINDU








Terasa masih semalam aku bersamamu, masih teringat jelas dibenakku, kau dan aku duduk dikursi tua diseberang taman yang pertama kali aku lafaskan kata sayang di telinggamu.  Masih terlalu awam untukku, sendiri meratapi kepergianmu. Tanpa kusadari kau memang tidak ada lagi di sampingku.

Sudah pernah kubilang padamu bukan, ;jangan menemuiku jika akhirnya berujung rindu. Aku rapuh terhadap rindu; bukankah sudah beberapa kali kujelaskan padamu dulu?






Comments

Popular posts from this blog

Aku minta maaf, Istriku

Istriku.. Sudah berapa kali kubuat kau bersedih … Sudah berapa kali hatimu kulukai… Sudah berapa kali nasihatmu tak kuhiraukan… Sudah berapa kali teguranmu kutolak.. Sudah berapa kali tingkahku memberi luka… Sudah seringkali aku berlaku kasar padamu… Maafkan aku wahai istriku… Atas segala salah dan khilafku lahir dan batin, yang tampak maupun yang tersembunyi, atas ucapan dan janji yang tak terpenuhi… Maafkan wahai istriku… Jika yang ada pada diriku membuatmu kecewa… Jika yang kuperbuat sangat menyakiti hatimu… Aku hanyalah seorang lelaki biasa… Seorang suami yang lemah… Seorang suami yang banyak salah… Tapi… Aku sayang padamu wahai istriku… Engkau harta yang tak ternilai bagiku… Wahai istriku… Seandainya dirimu merasa pernah berbuat salah padaku, apapun itu, aku sudah ridho memaafkan semuanya, lahir dan batin… Wahai istriku… Aku kini menyadari bahwa hatimu begitu mulia… Mudah-mudahan ini kesadaran yang belum terlambat, hanya karena kebodo...

Wanita yang dulu bukan siapa-siapa, kini tanpanya aku bukan apa-apa

Menikahimu, hidup bersamamu, serumah bersamamu, makan, makanan masakanmu, jadi ibu dari anak-anakku, Teman cerita dalam penatku, jadi perawat di saat sakitku, penyemangat dikala lelahku, "Wanita yang dulu bukan siapa-siapa, kini tanpanya aku bukan apa-apa,".

TUNGGU AKU PULANG

Hai kamu, ia kamu yang telah lama terlanjur jauh, Tunggu, aku pulang.