Skip to main content

Aku minta maaf, Istriku

Istriku..
Sudah berapa kali kubuat kau bersedih …
Sudah berapa kali hatimu kulukai…
Sudah berapa kali nasihatmu tak kuhiraukan…
Sudah berapa kali teguranmu kutolak..
Sudah berapa kali tingkahku memberi luka…
Sudah seringkali aku berlaku kasar padamu…
Maafkan aku wahai istriku…
Atas segala salah dan khilafku lahir dan batin, yang tampak maupun yang tersembunyi, atas ucapan dan janji yang tak terpenuhi…
Maafkan wahai istriku…
Jika yang ada pada diriku membuatmu kecewa…
Jika yang kuperbuat sangat menyakiti hatimu…
Aku hanyalah seorang lelaki biasa…
Seorang suami yang lemah…
Seorang suami yang banyak salah…
Tapi…
Aku sayang padamu wahai istriku…
Engkau harta yang tak ternilai bagiku…
Wahai istriku…
Seandainya dirimu merasa pernah berbuat salah padaku, apapun itu, aku sudah ridho memaafkan semuanya, lahir dan batin…
Wahai istriku…
Aku kini menyadari bahwa hatimu begitu mulia…
Mudah-mudahan ini kesadaran yang belum terlambat, hanya karena kebodohanku saja, serta hawa nafsu, sehingga aku menzalimi dirimu…
Ya Allah,
Hanya Engkau yang mengetahui semua kebaikannya maka berilah balasan yang baik dan berlipat atas segala kebaikannya…
Bila ia berbuat dosa, itu adalah juga dosa hamba…
Karena kejahilan hamba yang tidak bisa mengemban amanah memimpin rumah tangga…
Ya Allah,
Ampunilah kami,
Sayangilah kami,
Tutuplah aib-aib kami, serta Jagalah dan lindungilah keluarga kami, sungguh Engkaulah sebaik-baik pelindung…
Ya Allah, jadikan istriku termasuk istri yang shalihah dan semakin shalihah, serta izinkan hamba-Mu ini untuk bisa membahagiakannya sampai sisa umur yang telah Engkau tentukan…
Ya Allah, jadikanlah “ISTRIKU SURGAKU”, sebaik-baik kesenangan dunia, dan masukkanlah kami ke dalam Surga Firdaus yang Engkau janjikan sebagai rahmat-Mu…

Sumber: “50 Kiat Agar Cinta Suami Kepada Istri Semakin Dahsyat”, hal 102-104

Comments

Popular posts from this blog

DIK

Dik, sudahlah, berhentilah mencintai yang belum tentu menjadi milikmu. Lebih baik berbenah diri dulu, perbaiki sikap dan perilaku. Dik, perlu kau tahu, jodoh itu persis cerminan dirimu, jika kau baik ia juga baik akan datang dengan cara yang baik. Dik, dengarlah nasehatku, akupun dulu pernah sepertimu, ku tak ingin kau mesasakan sakit persis seprti aku dulu.

GARIS WAKTU

Judul  :  Garis Waktu Penulis  :  Fiersa Besari Penerbit  :  MediaKita Terbit  :  2016 Berikut adalah kutipan  Fiersa Besari  dari  Buku Garis Waktu  : "Seseorang yang tepat tak selalu datang tepat waktu. Kadang ia datang setelah kau lelah disakiti oleh seseorang yang tidak tahu cara menghargaimu." "Jatuh hati tidak pernah bisa memilih, Tuhan yang memilihkan. Kita hanyalah korban. Kecewa adaah konsekuensi, bahagia adalah bonus." "Pertama kau kenal orangnya, lalu kau kenal sahabatnya, lalu kau kenal keluarganya, lalu kau menjadi bagian dari hidupnya, indah..." "Lagi-lagi imajinasi menertawakanku karena selalu berhasil menemuimu. Sementara realitas? Dalam realitas kita berdua hanyalah dua orang yang berlari. Aku sibuk mengejarmu, kau sibuk menghindariku. Oh, tenang. Aku tidak lelah. Justru, aku menikmati prosesnya." "Tak perlu menyeragamkan diri dengan kebanyakan orang. Tak perlu kekinia...

GARIS WAKTU

Ini adalah kutipan sebuah novel yang berjudul Garis Waktu yang ditulis oleh Fiersa Besari. Aku merasa tersentuh dengan novel ini karena apa yang diceritakan pada novel ini terjadi juga pada diriku sendiri, maka dari itu aku mencoba mengkutip yang beliau tuliskan didalam novel tersebut yang sama halnya dengan kejadian pada hidupku. Aku selalu berharap kau membaca ini, karena aku mengutip semua ini untuk kutujukan padamu. Bagaimana dengan pertemuan kita yang secara sederhana dan manakala akupun tak pernah menyangka bahwa aku akan menyukaimu dalam diam seperti ini. menunggu waktu yang tepat untuk mengungkapkan. Dan untuk mengungkapan hal tersebut aku membutuhkan keberanian diri. Keberanian diriku tak bisa kudapatkan dengan mudah. Aku begitu menyukaimu. Sampai-sampai aku begitu takut jika aku ungkapkan, aku malah akan kehilanganmu. Mengertilah... Aku mengambil banyak jalan dan resiko untuk bisa mendapatkanmu. Jika tidak terjadi hal seperti kemarin, mana mungkin kau akan menjadi mi...